Tiga spesies primata dari Indonesia, yaitu tarsius gunung (Tarsius pumilus), kukang jawa (Nycticebus javanicus), dan monyet simakobu atau biasa disebut monyet ekor babi (Nasalis concolor), masuk dalam daftar "25 Primata Paling Terancam Punah 2012-2014."
Daftar ini dikeluarkan oleh koalisi grup konservasi dalam Convention on Biological Diversity PBB di Hyderabad, India, Senin (15/10/2012). Asal primata yang paling mencolok berasal dari tiga negara, termasuk Indonesia, yang memiliki primata terancam punah lebih dari dua spesies.
Ketiga negara itu yakni Madagaskar (enam spesies), Vietnam (lima spesies), dan Indonesia (tiga spesies). Dikatakan para peneliti yang terlibat dalam penyusunan daftar tersebut, kebanyakan spesies monyet di Asia terancam karena banyak hal.
Bukan hanya karena perburuan dan kehilangan habitat, melainkan juga perburuan anggota tubuh untuk memuaskan permintaan (pasar) masyarakat Asia untuk masakan eksotis, obat-obatan, dan zat perangsang.
Tarsius gunung (Tarsius pumilus) dari Sulawesi diperkirakan punah sejak tahun 2000. "Hanya ada empat individual yang pernah tercatat oleh peneliti," ujar Christoph Schwitzer, Kepala Penelitian dari Bristol Conservation and Science Foundation (BCSF).
Kukang jawa (Nycticebus javanicus) masuk kategori terancam punah karena sering diburu untuk peliharaan. Spesies ini juga pernah masuk dalam daftar spesies terancam punah pada tahun 2008-2010.
Lain lagi dengan monyet simakobu atau biasa disebut monyet ekor babi (Nasalis concolor). Sama seperti primata lain, ancaman utama untuk monyet simakobu adalah kehilangan habitat akibat pembukaan lahan di hutan dan perburuan untuk dijadikan peliharaan.
"Primata adalah saudara terdekat kita dan kemungkinan spesies terbaik untuk hutan hujan kita. Penting juga dicatat jika primata adalah spesies kunci dari rumah hutan tropis," kata Russell Mittermeier, President of Conservation International.
Spesies teratas dalam daftar "25 Primata Paling Terancam Punah 2012-2014" adalah lemur yang berasal dari Madagaskar. (Zika Zakiya/National Geographic Indonesia)