Momen Paling Absurd Dalam Kampanye Pemilihan Presiden AS
Sengitnya
persaingan politik antara dua kandidat presiden Amerika Serikat tak
urung menghasilkan banyak momen-momen absurd yang bisa membuat
penontonnya, baik warga Amerika Serikat maupun audiens internasional,
geleng-geleng kepala.
Presiden AS Barack Obama ingin melanjutkan ke masa jabatan yang kedua, sementara pesaingnya dari Partai Republik Mitt Romney, menilai Obama telah gagal dalam membereskan masalah ekonomi dan menjanjikan perbaikan ekonomi yang lebih signifikan jika dia terpilih. Obama, meski populer, tak terjamin akan terpilih. Semua bisa berubah di saat-saat terakhir.
Saking berlebihannya peliputan media terhadap proses yang berlangsung setiap empat tahun sekali ini, seorang gadis kecil bernama Abigael Evans, 4, asal Colorado menangis karena bosan mendengar atau menonton berita tentang "Bronco Bama dan Mitt Romney".
Presiden AS Barack Obama ingin melanjutkan ke masa jabatan yang kedua, sementara pesaingnya dari Partai Republik Mitt Romney, menilai Obama telah gagal dalam membereskan masalah ekonomi dan menjanjikan perbaikan ekonomi yang lebih signifikan jika dia terpilih. Obama, meski populer, tak terjamin akan terpilih. Semua bisa berubah di saat-saat terakhir.
Saking berlebihannya peliputan media terhadap proses yang berlangsung setiap empat tahun sekali ini, seorang gadis kecil bernama Abigael Evans, 4, asal Colorado menangis karena bosan mendengar atau menonton berita tentang "Bronco Bama dan Mitt Romney".
Lalu, apa lima momen paling absurd dalam kampanye pemilihan presiden AS?
1. 47%
Wartawan David Corn dari majalah MotherJones mendapatkan video eksklusif dari sebuah acara tertutup yang dihadiri oleh kandidat Presiden AS dari Partai Republik Mitt Romney dengan para donornya. Mereka yang datang ke acara itu harus membayar $50 ribu untuk satu kursi (Rp407 juta).
Di dalam video itu, terlihat bahwa Romney berbicara blak-blakan tentang para pendukung Barack Obama, sekitar 47% yang ia bilang "sangat tergantung pada pemerintah, percaya dirinya adalah korban, dan bahwa pemerintah harus mengurus mereka, percaya bahwa mereka berhak mendapat layanan kesehatan, makanan, perumahan, dan apa pun." Belum selesai sampai di situ, Romney mengatakan bahwa orang-orang ini, 47% orang-orang ini tak membayar pajak pemasukan.
Kata-kata ini menguatkan citra Romney sebagai kandidat yang tak peduli pada nasib orang miskin atau kelas menengah di Amerika Serikat, apalagi melihat latar belakang Romney yang terlahir dan tumbuh besar di keluarga kaya.
Video itu saja sudah cukup membuat kubu Romney panik saat ketahuan. Lebih memalukan lagi ketika majalah MotherJones mencari tahu siapa saja 47% kelompok masyarakat yang dituding tak membayar pajak dan membebani negara tersebut. Ternyata, orang-orang super kaya dan orang kaya Amerika Serikat termasuk di dalamnya. Selain itu ada pelajar, pensiunan, serta orang-orang yang bekerja namun berpenghasilan rendah sehingga mendapat keringanan pajak pemasukan.
0 komentar:
Posting Komentar